BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Tuesday, March 23, 2010

Senangnya menjadi Bunda Part II


Naik mobil merahku brem..brem..brem Siapa mau ikuuut? Ke rumah Nenek.. Rumah Mbah Uti Siapa mau ikut ke rumah Princess? Pulangnya mampir ke rumah Ratu Jangan lupa ke rumah Fitri....
(menggunakan nada lagu naik kereta api)

Jam sudah menunjukkan pukul 15.40. Segera saja kurapihkan berkas-berkas pekerjaanku. Dan bersiap untuk pulang. Memang setelah memiliki seorang Muhammad Fatah Attaya Kafi aku seperti terbius untuk selalu pulang "ontime". Karena keinginan untuk pulang itu sangaaaaaaaat besar. Abiz kamu luthu sech bang. Luthu, menggemaskan dan mmmuach. Bawaanya Bunda pengen ciumin aja.. Nyummy, delicious. Hehehe luv you full sayaaaang.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.05. Waktunya pulaaaang. Akhirnya Bundapun melangkahkan kaki menuju rumah untuk segera bertemu dengan seorang aTTaya. Sudah terbayang di kepala Bunda, senyumanmu yang khusus untuk Bunda seorang.. (hehe, Yanda ga dikasih... Kasihan dech. Soalnya Yanda kan pulangnya maleeem).

"Assalammu'alaikum
aTTaya sayaaaaaaaaang. Bunda neeech pulang". Lalu kamu pun, merentangkan tangan, tanda ingin di peluk. Tapi maaf Bunda tidak bisa langsung memelukmu sayaaang."aTTaya sayaaang, Bunda cuci tangan dan ganti baju dulu yaa nak. Abis itu baru Bunda gendong kamu." Tapi seperti tidak sabar, kamu pun menangis manja dan mengejar Bunda ke kamar.

Setelah "membersihkan diri Bunda" dari sekedar kuman di luar. Bunda pun mengangkat
aTTaya tercinta. UUUppp. mmmmmmmmmmmmuach. "Ini Bunda sayaaang. tadi di rumah aTTaya sayaaang ngapain aja? Tadi Bunda di sekolah, murid-murid Bunda latihan presentasi untuk persiapan SLC mereka sayaang. SLC itu adalah Student Lead Conference." Seperti biasa aku selalu menceritakan aktifitasku di sekolah. Dan menanyakan aktifitas anakku di rumah. Walau mungkin dia belum mengerti, tapi aku yakin sekali aTTaya-ku belajar sesuatu tiap harinya.

Kegiatan berikutnya adalah waktunya
aTTaya MAKAAAAN. Kutarik kursi goyangnya ke luar dan kursi kebesaranku ke luar. Kuambil mangkuk makanannya dan gelas minumannya. Kami terbiasa makan di luar, sambil melihat orang yang lalu lalang di luar. aTTaya sangat menyukai hal ini. aTTaya -ku sangat tertarik sekali ketika dia melihat ayam, kucing , anak-anak yang bermain bola, anak-anak yang bermain kejar-kejaran. Seakan-akan aTTaya-ku ingin ikut bergabung bermain bersama mereka. Sabar ya nak. Nanti akan tibanya waktumu.

Setelah selesai makan, aktivitasmu berikutnya adalah
mandiiii. Kalau sore kamu masih mandi dengan air hangat, karena Bunda menginginkan kamu bisa tidur dengan nyenyak nantinya. Setelah mandi dan berpakaian lengkap, hari ini, berbeda dengan hari-hari sebelumnya Bunda mengenakan kamu sepatu barumu yang berwarna coklat. Dan Tante Rika pun menemanimu berjalan di luar. Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulilah ternyata kamu sangat senang sekali Nak, dengan aktivitas barumu itu. Kamu senang sekali dapat "berjalan sendiri" di luar. Dengan gembira kamu pun berjalan menjauhi Bunda.aTTaya..aTTaya.. kamu makin menggemaskan naaak

Sementara kamu bermain di luar, Bunda pun mulai aktivitas Bunda yang lain, yaitu mencuci baju aTTaya...hehe. Walaupun punya mba yang membantu dirumah. Kegiatan yang satu ini tetap menjadi tugas utama Bunda. Setelah selesai mencuci, waktunya sekarang Bunda untuk maem. Dan menunggu aTTaya-ku pulang bermain sorre...hehe, kamu kayak anak ABG aja sayaang.


aTTaya-ku, cerita tentangmu tidak akan pernah habis nak. Walau mungkin Bunda tidak sempat menuliskannya atau ada sebuah kisah yang tidak tertuang dalam cerita-cerita Bunda. Tapi, satu hal yang Bunda ingin kamu tahu aTTaya-ku sayaaaang. Bahwa Bunda sangaaat berbahagia sekali telah memiliki seorang aTTaya. Bunda cinta aTTaya. Semoga seorang aTTaya akan selalu memenuhi impian-impian Bunda dan Yanda. teruslah, tumbuh nak.


Salam penuh cinta

BundaTTaya


Friday, March 19, 2010

Senangnya menjadi Bunda


Bunda..Bunda di sekolah. Cepat cepatlah pulang
Aku ingin bercanda ber.sa.ma Bunda di Rumah

Yanda..yanda di kantor. Cepat..cepatlah pulang
aTTaya ingin bermain ber.sa.ma Yanda di Rumah

(nada menggunakan lagu: cicak-cicak di dinding)

Waktu menunjukkan pukul 5.30 pagi.. whoooah, di luar sepertinya masih gelap. Tapi aku bergegas banguun. Karena harus segera menyiapkan makanan untukanakku tercinta, Muhammad Fatah Attaya Kafi . Segera saja kubuka kulkas, kukeluarkan bahan-bahan hari ini. Hmm, hari ini masak apa ya buat anakku tercinta? Akhirnya kusiapkan Bubur tim salmon manis jagwor ala Bunda siFa. Bahannya beras + ikan salmon + wortel + jagung manis + sedikit daun bayam. Semuanya aku rebus jadi satu. Hmm, nyummy pasti aTTaya doayan bangets nech. Sambil menunggu bubur aTTaya matang. Aku pun juga menyiapkan masakan untuk hari ini. Menu hari ini sederhana saja. Sayur katuk + jagung manis dan ayam goreng saja.
Sayup-sayup kudengar celoteh anakku dan Yandanya. hmm rupanya kedua jagoanku sudah bangun. Kulirik jam, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 6.25 pagi. Ohy, memang sudah waktunya. Lalu aku aduk-aduk sebentar bubur aTTaya dan mematikan kompor. Langsung aku pisahkan menjadi 3 bagian. Untuk sarapan, makan siang dan makan malam nanti.

"
aTTaya ..banguuun yukk. Maem dulu ma Yanda..." sapaku dengan lembut. "Cilukbaaa.." candaku. Dan dia menjawabnya dengan tawanya yang khas. Dan gayanya yang minta digendong oleh Bundanya. dengan penuh sayaang. Kuangkat dia dari atas tempat tidur. "Yuuk sayaaang, maem duyu", kudaratkan kecupan mesra di seluruh wajahnya..Dan aTTaya pun membalasnya dengan kecupan di yang basah pipiku. "Uugh, kok cuma aTTaya aja yang di cium, Yanda nggak?" ledek suamiku. "Yandana bau, belum mandi", elakku sambil tersenyum. "Ayo Yanda sayaaaang juga banguun. Sudah waktunya aTTaya maem kan.." Ajakku lembut. "Siap komandan". jawab suamiku dengan penuh gelak tawa.

Kuselesaikan masakanku, lalu aku pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap kerja. Ketika aku telah rapi berpakaian. Kulihat
aTTaya-ku juga sudah selesai makan. Akhirnya kusiapkan air mandi hangat untuknya mandi. Seperti biasa, rutinitas sarapan dan mandi adalah milik Yandanya seorang yang tidak bisa kuganggu. Asyiek mandi dengan Yandanya, aku menyiapkan sarapan untuk suamiku tercinta dan pakaian untuk aTTaya-ku , jagoan pertamaku. Suamiku adalah jagoanku yang kedua. (maaf ya sayaang, sekarang kamu sudah bukan yang pertama). Tiba-tiba "Bunda...sudah selesai nech. Tolong di terima paketnya." teriak jagoan keduaku dari kamar mandi. "Siap!!! Mana Bunda lihat paketnya, waaaah, sudah wangi yaa? Sini sama Bunda", kugendong anakku dan kubalut tubuhnya dengan handuknya yang lembut.

"Yuuk sayaaang, sekarang pake baju dulu." ucapku penuh cinta. "mamama..nyamanyam". ucapmu
aTTaya-ku . Ucapan yang tiada arti tapi menurut Bunda penuuuh sekali dengan makna. Walau bahasamu belum Bunda menegrti, tapi senang sekali bisa "mengobrol" denganmu sayaaang.

Akhirnya Jagoanku pun sudah rapi, wangi dan tampan tentunya. Kini saatnya
aTTaya-ku untuk bermain di luar. dan saat yang paling menyedihkan untukku dan suamiku. Karena ini saatnya kami berdua meninggalkannya untuk bekerja.

"
aTTayaaa sayaaaang, Bunda dan Yanda berangkat dulu ya.. jadi anak sholeh ya di rumah." "Mba, Bunda titip abang yaaa." pesanku kepada pengasuh anakku.

Dengan tatapannya yang polos dia menatap keberangkatan kami. setelah mendaratkan ribuan dan jutaan ciuman untuknya. serta "Ayo nak salim Bunda salim Yanda"..."mmmmuach"..."Dadaaaaa abang"

Dan
aTTaya-ku pun, menatap kepergian kami sampai batas akhir pandangannya. Sampai ketemu nanti sore yaa sayaaaang.

Bunda sayaaaaaaaaaaang
aTTaya ..

Tuesday, March 9, 2010

Hadiah yang Sempurna

Assalamu'alaikum wR wB Muhammad Fatah Attaya Kafi
Bunda mau cerita sedikit tentang arti yang terkandung di dalam namamu nak.
Muhammad
Yanda sangat menginginkan nama junjungan kita berada dalam nama anak-anak kami. Dan Bunda sangatsetuju akan hal ini. Karena Bunda dan Yanda sangat bangga dengan Nabi besar Muhammad SAW juga dengan agama kita sayang. Walau Bunda dan Yanda masih dalam proses untuk menuju mencintai Allah dan Rasul, kami berharap ini adalah salah satu caranya.

Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi dan Rasul utusan Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. DIlahirkan dari seorang keturunan yang baik, Beliau adalah pribadi yang sempurna. Nabi penutup akhir jaman. Nabi pembawa ajaran agama Islam. Agama yang paling sempurna. Nabi pembawa kitab Al-Qur'an, juga kitab yang paling sempurna.
Di juluki Al Amin, yang artinya manusia yang dapat dipercaya. Karena tidak hanya menurut orang-orang yangpercaya kepada Nabi SAW, tetapi juga orang-orang yang berasal dari agaa yang berbeda dengan Nabi kita. Beliau terkenal dengan sifatnya yang terpercaya dan jujur. Berlembar-lembar, berjuta-juta bahkan jika semua benda di dunia itu digunakan untuk menuliskan kisah Nabi kita kekasih kita, Nabi Muhammad SAW maka tidak akan pernah cukup untuk menuliskan tentang kisah Beliau. KArena salah satu harapan Bunda dan Yanda adalah seorang Muhammad Fatah Attaya Kafi akan menjadi anak yang dapat dipercaya, jujur, amanah dan memiliki semua sifat baik dari Rasullullah kita. Serta mengidolakan Nabi kita tercinta sayang. Karena sesungguhnya kita akan bersama orang-orang yang kia cintai. (mohon di ralat ya Yanda sayaang jika ada kata-kata Bunda yang salah).
Fatah
Fatah berasal dari bahasa arab artinya adalah pembuka. Yandalah yang memberi nama ini untukmu nak. Sebagai anak pertama Bunda dan Yanda. (Walau sesungguhnya ada Kakak Ibrais, Ibrahim Cintania Agma dan Aisyah CIntania Sifa) Bunda dan Yanda berharap bahwa kamu akan menjadi pembuka dari hadiah yang sempurna yang diberikan Allah SWT. Kamu akan menjadi pemimpin bagi adikmu kelak. Amin ya nak.
Attaya
Attaya juga berasal dari bahasa arab, artinya hadiah atau petunjuk. Bundalah yang memilihkan nama ini untukmu nak. Karena menurut Bunda kamu adalah hadiah yang Allah berikan untuk Bunda. Hadiah dari semua rasa sedih yang Bunda rasakan. Nanti akan tiba waktunya kamu akan Bunda ceritakan tentang kisah sedih ini. Walau Bunda selalu berharap, bahwa kisah sedih ini tidak akan pernah terulang lagi dalam kehidupan Bunda kelak. Amin.
Kafi
Kafi, nama yang unik. Pada dasarnya Bunda menginginkan ada nama Yanda di akhir semua nama anak-anak kamu. Tapi Bunda tidak ingin menggunakan nama Mariadi. Jadi Bunda carikan nama yang lain. Pada saat itu Bunda memiliki beberapa pilihan salah satunya adalah ADAM, kepanjangan dari anak dari Agus Mariadi. Lalu setelah Bunda dengan sabar mencari dalam daftar nama, Bunda menemukan KAFI yang artinya sempurna juga kepanjangan dari Keturunan agma dan sifa. Alhamdulillah. Nama yang sangat sempurna untuk hadiah yang sempurna.

Akhirnya terciptalah nama Muhammad Fatah Attaya Kafi
Sebagai orang yang baik kamu adaah pembuka dari hadiah yang sempurna keturunan Agus Mariadi dan Siti Fatimah.
Semoga Muhammad Fatah Attaya Kafi selalu menjadi anak yang soleh, mencintai Allah dan Rasul. selanjutnya Yanda yang akan lanjutin.. hehe

Salam penuh cinta nak mmmuach

BundaTTaya

aTTaya sakit Bundaaaaa

Assalamu'alaikum wR wB sayaaaaang...

Hari ini hari Jum'at, 5 Maret 2010. Alhamdulillah sayaaang akhirnya kembalilah kita ke rumah. Home sweet home. Bunda mau cerita sayaaang. Tepat seminggu yang lalu, hari Kamis tanggal 25 Februari 2010 aTTaya demam sayaaang, akhirnya Bunda putuskan untuk tidak masuk kerja. Karena kamu begitu rewel, mungkin karena sakit yang kamu rasa ya naaak.

Saat itu tubuh kamu agak demam suhunya memang menunjukkan masih diangka normal. Tapi kamu tidak mau makan, ketika Bunda cek, ternyata mulutmu penuh sariawan sayaaaang. Duhai. Ya Rabb banyaaak bangets sariawannya. Di bibir depan ada sekitar 4-5, di ujung lidah ada sekitar 2, di bibir atas ada sekitar 5-6. Bunda yang orang dewasa saja bisa melihat atau merasakan betapa sakitnya sariawan itu sayaaang.

Setelah memberi aTTaya maem, kamu pun bobo sayaaang. Pukul 11.00, tiba-tiba hp Bunda berbunyi dan mengabarkan bahwa Nenek Mar meninggal dunia. Innalilahi wa innalilahi roji'un. Akhirnya dengan tergesa-gesa Bunda menyiapkan semua perlengkapan kamu dan Bunda. Kita segera berangkat ke Utan Kayu dimana almarhum Nenek Mar berada. Dengan menggunakan taxi, kita berdua berangkat kesana.

Sampai disana Alhamdulillah Bunda masih sempat melihat jenazah Nenek Mar. Sedih sekali membayangkan kisah beliau. Dari sudut ruang, sambil menggendong dirimu yang sepertinya mengerti akan kesedihan Bunda, Bunda menangis dalam diam. Rasa kehilangan, rasa penyesalan kenapa tidak pernah memperhatikan dirinya yang sebatangkara, dan semua rasa yang ada. Juga perasaan kenapa Yanda tidak ada saat itu di sisi Bunda. Pertanyaan dari semua keluarga Bunda kemana Agus, dan jawaban Bunda yang mengatakan bahwa Yanda di kantor, serta tatapan aneh mereka, membuat hati Bunda menjadi miris.Mungkin hanya perasaan Bunda saja karena saat itu Bunda sedang diliputi kesedihan.

Sambil menunggu Nenek Mar untuk siap disholatkan, kamu makan siang dulu nak. Alhamdulillah ya Allah Engkau menganugerahkan hamba anak yang sholeh, dengan mudah pun kamu makan nak, bubur tim yang Bunda siapkan habis 1/2 dengan cepatnya. Sehingga Bunda bisa ikut menyolatkan Nenek Mar untuk terakhir kalinya. Dan Bunda titipka kamu sementara ke tante Fani. Perasaan Bunda ketika menyolatkan Nenek Mar begitu sedddddih sekali. Ya Rabb, kasihilah Nenek Mar. Ampunilah segala dosanya. Dan terimalah dia di sisi-Mu Ya Rabb.

Pukul 4 Yanda datang dan 1 jam kemudian kita pulang ke rumah Mbah Uti dan Mbah Akung. Karena alasan kamu yang sedang tidak sehat, Bunda putuskan untuk tidak ikut acara syukuran di rumah Kak Haq. Lagi pula Bunda sedang tidak ingin tertawa.
Alhamdulillah malam itu dirimu tidak terlalu rewel sayaang, dan keesokan harinya kita bertiga pergi mengikuti acara Maulid Nabi Muhammd SAW di Monas. Walau Bunda setengah hati karena khawatir keadaan kamu yang masih belum sehat benar. Tapi Bunda sangat yakin dengan kebesaran Allah SWT. Jadi Bunda genapkan langkah Bunda menuju ke tabligh Akbar tsb.

Sepulang dari Acara itu, ternyata kamu tetap panas sayaang. Dan akhirnya Bunda dan Yanda putuskan untuk membawamu ke Bidan Dien untuk memeriksakan dirimu. Saat itulah kita juga mendapatkan sebuah berita yang menggembirakan. baca catatan Bunda di March 4, 2010 ya aTTaya ...
Hari demi hari Malam demi malam, kamu juga belum menujukkan tanda-tanda yang lebih baik sayaang. akhirnya hari Senin kamu menunjukkan keadaan yang menyenangkan nak. Senin pagi masih panas. tapi ketika siang kamu sudah menunjukkan suhu badan normal sayaang sapai malam tiba. Rasa suka ria itu pun meliputi hati Bunda. ALhamdulillah Ya Rabb, Engkau berikan kesembuham kepada putraku Muhammad Fatah Attaya Kafi.

Kamu juga sudah mau makan dan minum susu. Sampai akhirnya Yanda pulang Yanda pun ikut bergembira akan berita tersebut.Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Tiba-tiba kamu diare nak, dan suhu tubuhmu nulai naik lagi. Kali ini Bunda jadi lebih khawatir.

Akhirnya hari itu juga., Hari selasa Bunda putuskan membawa mu ke Rumah Sakit Duren Tiga untuk cek darah. Agar Bunda mengetahui lebih lagi tentang penyakit apa yang sedang kamu derita.

Dengan naik taxi, kita berdua menuju RS Duren Tiga tempat dimana seorang Muhammad Fatah Attaya Kafi dilahirkan. Walu dengan hati cemas, Bunda melangkah dengan Bismillahirrahmanirrahhim. Tiada daya dan upaya selain pertolongan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. dengan mengantongi uang yang tidak banyak, Bunda tetap putuskan untuk mengobatimu di RS Duren Tiga.

Waktu yang singkat, pemeriksaan Dokter yang sangat teliti. Hingga akhirnya kamu harus cek darah. Ya Rabb, saat itu mungkin karena rasa sakit ditusuk jarum, kamu berontak dengan sangat keras nak. Sehingga suster pun kesulitan mengambil darah dari nadimu. Hingga akhirnya pengambilan darah tersebut dilakukan dua kali. Maafkan Bunda ya nak.

Selama menunggu waktu cek darah tersebut, kita berdua pergi ke kantin untuk sedikit mengisi perut yang sudah keroncongan. Baik kamu, Bunda maupun dede Kafi. Kita berdua makan lontong dan tahu. Nikmat sekali walau hanya dua buah. Tapi Bunda menikmati saat kamu makan berdua sama Bunda sayaang.

Setelah itu kita kembali ke ruang Dokter untuk mendengarkan penjelsan Dokter lebih lanjut. Alhamdulillah hasil cek darah negatif. Tapi kamu harus tetap dalam pengawasan. Harus dijaga jangan sampai panas.
Alhamdulillah dengan mengikuti semua petunjuk dokter kamu menunjukkan kesembuhan. Semuanya kembali kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Hanya Dialah tempat kita kembali dan mengadukan segala hal.
Ya Rabb aku bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan kepadaku.
Hasbi Allah Hasbi Allah Hasbi Allah.


Salam penuh cinta nak.

BundaTTaya