BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Tuesday, March 9, 2010

aTTaya sakit Bundaaaaa

Assalamu'alaikum wR wB sayaaaaang...

Hari ini hari Jum'at, 5 Maret 2010. Alhamdulillah sayaaang akhirnya kembalilah kita ke rumah. Home sweet home. Bunda mau cerita sayaaang. Tepat seminggu yang lalu, hari Kamis tanggal 25 Februari 2010 aTTaya demam sayaaang, akhirnya Bunda putuskan untuk tidak masuk kerja. Karena kamu begitu rewel, mungkin karena sakit yang kamu rasa ya naaak.

Saat itu tubuh kamu agak demam suhunya memang menunjukkan masih diangka normal. Tapi kamu tidak mau makan, ketika Bunda cek, ternyata mulutmu penuh sariawan sayaaaang. Duhai. Ya Rabb banyaaak bangets sariawannya. Di bibir depan ada sekitar 4-5, di ujung lidah ada sekitar 2, di bibir atas ada sekitar 5-6. Bunda yang orang dewasa saja bisa melihat atau merasakan betapa sakitnya sariawan itu sayaaang.

Setelah memberi aTTaya maem, kamu pun bobo sayaaang. Pukul 11.00, tiba-tiba hp Bunda berbunyi dan mengabarkan bahwa Nenek Mar meninggal dunia. Innalilahi wa innalilahi roji'un. Akhirnya dengan tergesa-gesa Bunda menyiapkan semua perlengkapan kamu dan Bunda. Kita segera berangkat ke Utan Kayu dimana almarhum Nenek Mar berada. Dengan menggunakan taxi, kita berdua berangkat kesana.

Sampai disana Alhamdulillah Bunda masih sempat melihat jenazah Nenek Mar. Sedih sekali membayangkan kisah beliau. Dari sudut ruang, sambil menggendong dirimu yang sepertinya mengerti akan kesedihan Bunda, Bunda menangis dalam diam. Rasa kehilangan, rasa penyesalan kenapa tidak pernah memperhatikan dirinya yang sebatangkara, dan semua rasa yang ada. Juga perasaan kenapa Yanda tidak ada saat itu di sisi Bunda. Pertanyaan dari semua keluarga Bunda kemana Agus, dan jawaban Bunda yang mengatakan bahwa Yanda di kantor, serta tatapan aneh mereka, membuat hati Bunda menjadi miris.Mungkin hanya perasaan Bunda saja karena saat itu Bunda sedang diliputi kesedihan.

Sambil menunggu Nenek Mar untuk siap disholatkan, kamu makan siang dulu nak. Alhamdulillah ya Allah Engkau menganugerahkan hamba anak yang sholeh, dengan mudah pun kamu makan nak, bubur tim yang Bunda siapkan habis 1/2 dengan cepatnya. Sehingga Bunda bisa ikut menyolatkan Nenek Mar untuk terakhir kalinya. Dan Bunda titipka kamu sementara ke tante Fani. Perasaan Bunda ketika menyolatkan Nenek Mar begitu sedddddih sekali. Ya Rabb, kasihilah Nenek Mar. Ampunilah segala dosanya. Dan terimalah dia di sisi-Mu Ya Rabb.

Pukul 4 Yanda datang dan 1 jam kemudian kita pulang ke rumah Mbah Uti dan Mbah Akung. Karena alasan kamu yang sedang tidak sehat, Bunda putuskan untuk tidak ikut acara syukuran di rumah Kak Haq. Lagi pula Bunda sedang tidak ingin tertawa.
Alhamdulillah malam itu dirimu tidak terlalu rewel sayaang, dan keesokan harinya kita bertiga pergi mengikuti acara Maulid Nabi Muhammd SAW di Monas. Walau Bunda setengah hati karena khawatir keadaan kamu yang masih belum sehat benar. Tapi Bunda sangat yakin dengan kebesaran Allah SWT. Jadi Bunda genapkan langkah Bunda menuju ke tabligh Akbar tsb.

Sepulang dari Acara itu, ternyata kamu tetap panas sayaang. Dan akhirnya Bunda dan Yanda putuskan untuk membawamu ke Bidan Dien untuk memeriksakan dirimu. Saat itulah kita juga mendapatkan sebuah berita yang menggembirakan. baca catatan Bunda di March 4, 2010 ya aTTaya ...
Hari demi hari Malam demi malam, kamu juga belum menujukkan tanda-tanda yang lebih baik sayaang. akhirnya hari Senin kamu menunjukkan keadaan yang menyenangkan nak. Senin pagi masih panas. tapi ketika siang kamu sudah menunjukkan suhu badan normal sayaang sapai malam tiba. Rasa suka ria itu pun meliputi hati Bunda. ALhamdulillah Ya Rabb, Engkau berikan kesembuham kepada putraku Muhammad Fatah Attaya Kafi.

Kamu juga sudah mau makan dan minum susu. Sampai akhirnya Yanda pulang Yanda pun ikut bergembira akan berita tersebut.Sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 5 pagi. Tiba-tiba kamu diare nak, dan suhu tubuhmu nulai naik lagi. Kali ini Bunda jadi lebih khawatir.

Akhirnya hari itu juga., Hari selasa Bunda putuskan membawa mu ke Rumah Sakit Duren Tiga untuk cek darah. Agar Bunda mengetahui lebih lagi tentang penyakit apa yang sedang kamu derita.

Dengan naik taxi, kita berdua menuju RS Duren Tiga tempat dimana seorang Muhammad Fatah Attaya Kafi dilahirkan. Walu dengan hati cemas, Bunda melangkah dengan Bismillahirrahmanirrahhim. Tiada daya dan upaya selain pertolongan Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. dengan mengantongi uang yang tidak banyak, Bunda tetap putuskan untuk mengobatimu di RS Duren Tiga.

Waktu yang singkat, pemeriksaan Dokter yang sangat teliti. Hingga akhirnya kamu harus cek darah. Ya Rabb, saat itu mungkin karena rasa sakit ditusuk jarum, kamu berontak dengan sangat keras nak. Sehingga suster pun kesulitan mengambil darah dari nadimu. Hingga akhirnya pengambilan darah tersebut dilakukan dua kali. Maafkan Bunda ya nak.

Selama menunggu waktu cek darah tersebut, kita berdua pergi ke kantin untuk sedikit mengisi perut yang sudah keroncongan. Baik kamu, Bunda maupun dede Kafi. Kita berdua makan lontong dan tahu. Nikmat sekali walau hanya dua buah. Tapi Bunda menikmati saat kamu makan berdua sama Bunda sayaang.

Setelah itu kita kembali ke ruang Dokter untuk mendengarkan penjelsan Dokter lebih lanjut. Alhamdulillah hasil cek darah negatif. Tapi kamu harus tetap dalam pengawasan. Harus dijaga jangan sampai panas.
Alhamdulillah dengan mengikuti semua petunjuk dokter kamu menunjukkan kesembuhan. Semuanya kembali kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Hanya Dialah tempat kita kembali dan mengadukan segala hal.
Ya Rabb aku bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan kepadaku.
Hasbi Allah Hasbi Allah Hasbi Allah.


Salam penuh cinta nak.

BundaTTaya

0 komentar: